MediaTelusur.com
Tondano — Pemerintah Kabupaten Minahasa kembali mengonsolidasikan arah pembangunan strategisnya melalui FGD Pemutakhiran RPKP Kawasan Perdesaan Mapalus Langowan Barat yang digelar di Hotel Yama Resort Tondano, Kamis (4/12/25), sebuah forum kendali kebijakan yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah, Dr. Lynda D. Watania, sebagai simbol kepemimpinan birokrasi yang visioner dan berorientasi transformasi.
Kegiatan ini memperlihatkan kekuatan kolaboratif lintas-OPD, meneguhkan bahwa pembangunan perdesaan di Minahasa bukan sekadar agenda teknis, tetapi sebuah gerak terstruktur menuju percepatan ekonomi berbasis kawasan.
Watania menegaskan Kawasan Mapalus sebagai episentrum ekonomi rakyat, bertumpu pada potensi hortikultura, tanaman pangan, dan pariwisata yang menjadi prime mover pertumbuhan daerah.

Komitmen pemerintah daerah tercermin melalui SK Bupati Nomor 357 Tahun 2024, yang menetapkan 16 desa sebagai lokus Kawasan Mapalus—landasan kebijakan yang memperkuat arah pembangunan terintegrasi.
Momentum ini semakin strategis setelah Kawasan Mapalus resmi masuk sebagai 30 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) berdasarkan Perpres 12/2025 tentang RPJMN 2025–2029, menempatkan Minahasa dalam orbit pembangunan nasional.
Dengan fondasi regulasi yang diperkuat Permendes PDTT No. 5/2016, FGD ini menjadi wadah penyelarasan roadmap pembangunan yang lebih komprehensif, partisipatif, dan responsif.
Pemerintah berharap pemutakhiran RPKP menghasilkan dokumen strategis yang mampu mempercepat transformasi Mapalus sebagai kawasan unggulan yang memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Melalui forum ini, Minahasa meneguhkan posisinya sebagai daerah yang progresif dalam membangun, berorientasi pada masa depan, dan siap memimpin penguatan ekonomi perdesaan di tingkat nasional.
(T.M)

