MediaTelusur.com
MANADO — Dalam arus besar pembangunan karakter bangsa dan revitalisasi nilai kebangsaan, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa, Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si, menegaskan kembali bahwa bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, melainkan pilar martabat, simbol kedaulatan, dan cermin peradaban nasional.
Berbicara pada Konsolidasi Daerah Pembinaan Lembaga dalam Penggunaan Bahasa Negara yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, Sekda Watania mengingatkan bahwa penurunan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan generasi muda adalah tanda kemunduran disiplin berpikir dan jati diri bangsa.
“Bahasa Indonesia adalah wajah dan martabat bangsa. Ilmu pengetahuan dan teknologi hanya dapat dikuasai melalui bahasa yang tertata, dan itu adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar,” tegasnya.
Dengan pandangan strategis pemerintahan, Sekda Watania menjadikan pembinaan bahasa sebagai arah kebijakan publik daerah, bukan seremonial kebudayaan semata. Pemerintah Kabupaten Minahasa, ujarnya, telah menjalankan langkah konkret melalui:
- Pengawasan penggunaan bahasa di sekolah dan lembaga pemerintahan,
- Penyelenggaraan lomba kebahasaan dan literasi, serta
- Rencana pembukaan formasi guru Bahasa Indonesia dalam rekrutmen CPNS mendatang.
“Kurangnya tenaga pendidik Bahasa Indonesia menjadi perhatian kami. Ke depan, formasi ini akan menjadi prioritas kebijakan ASN,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kadis Pendidikan Minahasa, Hansje Tommy Wuwungan, S.Pd, MM, menegaskan arah kebijakan pendidikan yang menempatkan sekolah sebagai pusat pelestarian bahasa, memperkuat sinergi lintas instansi, dan meningkatkan kapasitas guru Bahasa Indonesia.
Minahasa bahkan menjadi daerah pelopor di Sulawesi Utara dalam penyelenggaraan Festival Tunas Bahasa Ibu, yang menandai komitmen pemerintah daerah dalam pelestarian bahasa daerah dan penguatan bahasa nasional.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah adalah kita semua — guru, tokoh masyarakat, pelajar, dan rakyat. Mari jaga bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa dan simbol kemajuan,” seru Sekda Lynda.
Dengan kepemimpinan yang berkarakter kebangsaan dan visi strategis pemerintahan, Sekda Dr. Lynda D. Watania menegaskan bahwa penguatan bahasa Indonesia adalah investasi ideologis dan kultural bangsa, serta peneguhan jati diri Minahasa sebagai lokomotif kebudayaan dan literasi nasional.
(T.M)