MediaTelusur.com
MINAHASA — Dalam arsitektur kepemimpinan daerah yang meneguhkan supremasi pelayanan kesehatan publik, Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang, SS (VaSung) kembali mengukuhkan jejak kepemimpinan progresif dengan membuka Workshop Percepatan Penurunan Stunting di Desa Kayuuwi, Kecamatan Kawangkoan Barat.
Momentum ini diproyeksikan sebagai bagian integral dari grand design pembangunan kesehatan masyarakat Minahasa, yang dirancang bukan sekadar seremoni, melainkan instrumen strategis peradaban daerah.
Dalam forum ini, capaian zero stunting di Kecamatan Kawangkoan Barat dijadikan simbol keberhasilan orkestrasi kebijakan lintas sektor.
Namun Wabup menegaskan, mempertahankan capaian lebih berat dibanding meraihnya, sehingga kolaborasi dan konsistensi harus menjadi fondasi utama.
Berdasarkan SSGI 2024, angka stunting Minahasa turun drastis dari 23,1% menjadi 19,4%, bahkan lebih baik dari angka nasional. Atas capaian itu, Minahasa diganjar penghargaan provinsi dan berhasil meraih peringkat ke-6 dalam percepatan penurunan stunting.
Dengan visi jangka panjang, Wabup Vasung menancapkan komitmen menuju Minahasa bebas stunting 2045, sebagai kontribusi nyata daerah terhadap Indonesia Emas 2045.
“Sinergi multipihak adalah kunci emas. Hanya dengan kebersamaan, cita-cita besar ini dapat diwujudkan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Minahasa, Ny. Martina Watok Dondokambey-Lengkong, SE, menekankan pentingnya kewaspadaan permanen meski angka stunting nol di Kawangkoan Barat.
Fokus perhatian harus terus diarahkan pada ibu hamil dan balita melalui gizi seimbang, suplemen, serta sanitasi layak.
Baginya, menjaga generasi emas sejak dini adalah investasi strategis untuk kejayaan Minahasa di masa depan.
(T.M)
