“HKN 2025: Minahasa Tegakkan Kepemimpinan Transformatif dalam Arsitektur Kesehatan Nasional”

Berita Minahasa

MediaTelusur.com

Tondano – Pemkab Minahasa meneguhkan kepemimpinan transformatifnya dengan menjadikan peringatan HKN ke-61 Tahun 2025 sebagai panggung konsolidasi kebijakan kesehatan nasional di daerah. Dipimpin Sekda Dr. Lynda D. Watania yang mewakili Bupati Robby Dondokambey, kegiatan ini tampil sebagai momen strategis penguatan arah pembangunan kesehatan di Minahasa.

Disaksikan jajaran Forkopimda, Direktur RS, para Kepala Puskesmas, dan seluruh tenaga kesehatan, agenda HKN—mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, penghargaan tenaga kesehatan, hingga penyerahan bantuan keamanan pangan—menjadi simbol afirmasi Pemkab Minahasa dalam mengarusutamakan kesehatan sebagai mandat pembangunan daerah.

Dalam sambutannya, Sekda Watania menegaskan bahwa 84 juta anak Indonesia yang akan memasuki usia produktif pada 2045 membutuhkan intervensi kebijakan kesehatan yang kuat dalam dua dekade ke depan. Ia menekankan bahwa transformasi kesehatan kini telah bergeser ke paradigma “menjaga orang sehat tetap sehat”, sesuai arah pembangunan nasional.

Sekda juga mengungkap capaian nasional yang signifikan, di antaranya 52 juta peserta Cek Kesehatan Gratis, 20 juta skrining TB, serta progres pembangunan 32 dari 66 RSUD sesuai target. Enam pilar transformasi kesehatan disebutnya telah menjadi pondasi tata kelola kesehatan masa depan.

Kadinkes Minahasa dr. Olviane Rattu menegaskan tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” sebagai peta jalan menuju Indonesia Emas 2045, sekaligus komitmen nasional “Sehat untuk Semua”. Ia menyoroti pentingnya penguatan gerakan preventif, kolaborasi lintas sektor, dan pembentukan generasi sehat yang tangguh fisik–mental.

Rattu juga menjelaskan bahwa capaian Cek Kesehatan Gratis di Minahasa baru 70 persen, sehingga perlu percepatan sosialisasi sebagai bagian dari Program Prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Secara keseluruhan, peringatan HKN ke-61 ini merefleksikan bahwa Pemkab Minahasa tidak sekadar menjalankan program, tetapi mengonsolidasikan seluruh kekuatan daerah untuk memastikan transformasi kesehatan menjadi gerakan nyata, memperkuat pelayanan dasar, memajukan SDM kesehatan, dan mengamankan arah pembangunan menuju Visi Indonesia Emas 2045.

(T.M)