MediaTelusur.com
TONDANO — Pemerintah Kabupaten Minahasa kembali memproyeksikan ketegasan arah kepemimpinan yang stabil, inklusif, dan berorientasi pada penguatan fondasi sosial melalui pembukaan Sosialisasi Moderasi Beragama oleh Sekretaris Daerah, Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si.
Agenda strategis yang digelar di Aula Kemenag Minahasa ini menegaskan bahwa moderasi beragama adalah instrumen kunci dalam menjaga harmoni, meredam friksi sosial, dan mengokohkan struktur kerukunan masyarakat.
Dihadiri tokoh agama lintas denominasi, pemuka masyarakat, pengurus FKUB, serta ASN Kemenag Minahasa, forum ini menjadi ruang konsolidasi kebijakan berbasis dialog dan kolaborasi.

Sekda Watania menegaskan bahwa kerukunan adalah pilar fundamental pembangunan daerah, sementara keberagaman Minahasa merupakan “kekuatan strategis” yang membutuhkan tata kelola berbasis persatuan dan nilai saling menghormati.
Pemerintah Daerah bersama Kemenag menempatkan moderasi beragama sebagai platform kebijakan publik untuk memperkuat ketahanan sosial dalam menghadapi potensi perpecahan.
Kepala Kemenag Minahasa, Pdt. Dolie Tangian, menekankan bahwa moderasi harus hidup dalam tindakan nyata dan menjadi budaya keseharian masyarakat.

Suasana sosialisasi berlangsung interaktif dan produktif, menghasilkan kesepakatan memperluas jejaring kerukunan sebagai benteng utama menjaga kedamaian Minahasa.
Seluruh peserta menyatakan komitmen memperkuat harmonisasi lintas sektor hingga ke lapisan masyarakat terbawah.
Kegiatan ini kembali menegaskan karakter kepemimpinan Pemerintah Kabupaten Minahasa yang progresif, responsif, dan konsisten mengawal stabilitas daerah.
Melalui penguatan moderasi beragama, Minahasa meneguhkan dirinya sebagai daerah yang menjadikan keberagaman sebagai energi kolektif untuk masa depan yang damai, toleran, dan berketahanan tinggi.
(T.M)

